Kaedah Menghafal Al Quran



Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad salallaahu alayhi wassalam. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:



Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:


1- Bacalah ayat pertama 20 kali:

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا


2- Bacalah ayat kedua 20 kali:

وَءَاتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا


3- Bacalah ayat ketiga 20 kali:

وَإِنْ خِفْتُمْ أّلاَّتُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانكِحُوا مَاطَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَآءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّتَعُولُوا


4- Bacalah ayat keempat 20 kali:

وَءَاتُوا النِّسَآءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفَسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَّرِيئًا


5- Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.


6- Bacalah ayat kelima 20 kali:

وَلاَتُؤْتُوا السُّفَهَآءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا


7- Bacalah ayat keenam 20 kali:

وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَابَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ ءَانَسْتُم مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَأْكُلُوهَآ إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَن يَكْبَرُوا وَمَن كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَن كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهَدُوا عَلَيْهِمْ وَكَفَى بِاللهِ حَسِيبًا


8- Bacalah ayat ketujuh 20 kali:

لِّلرِّجَالِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ نَصِيبًا مَّفْرُوضًا


9- Bacalah ayat  kedelapan 20 kali:

وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُوْلُوا الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ فَارْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا


10- Kemudian membaca  ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.



11- Bacalah ayat  ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.

Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.




BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?


Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.




BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA'AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?


Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman.


Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah menghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh Al-Quran.


Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.




BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?


Mulailah mengulang Al-Quran secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari, dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al-Quran  setiap dua minggu sekali.


Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Quran, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun.




APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QURAN SELAMA SATU TAHUN?


Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap) selama satu tahun,  jadikanlah Al-Quran sebagai wirid harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi SAW semasa hidupnya, beliau membagi Al Quran menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali.


Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagiamana cara mereka membagi Al-Quran untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat,  dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga khatam( Al-Quran)". (HR. Ahmad).


Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:


-      Hari pertama: membaca surat "al fatihah" hingga akhir surat "an-nisa",


-      Hari kedua: dari surat "al maidah" hingga akhir surat "at-taubah",


-      Hari ketiga: dari surat "yunus" hingga akhir surat "an-nahl",


-      Hari keempat: dari surat "al isra" hingga akhir surat "al furqan",


-      Hari kelima: dari surat "asy syu'ara" hingga akhir surat "yaasin",


-      Hari keenam: dari surat "ash-shafat" hingga akhir surat "al hujurat",


-      Hari ketujuh: dari surat "qaaf" hingga akhir surat "an-naas".



Para ulama menyingkat wirid nabi dengan Al-Quran menjadi kata: " Fami bisyauqin ( فمي بشوق ) ", dari masing-masing huruf tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:


-      huruf "fa" symbol dari surat "al fatihah", sebagai awal wirid beliau hari pertama,


-      huruf "mim" symbol dari surat "al maidah", sebagai awal wirid beliau hari kedua,


-      huruf "ya" symbol dari surat "yunus", sebagai wirid beliau hari ketiga,


-    huruf "ba" symbol dari surat "bani israil (nama lain dari surat al isra)", sebagai wirid beliau hari keempat,


-      huruf "syin" symbol dari surat "asy syu'ara", sebagai awal wirid beliau hari kelima,


-      huruf "wau" symbol dari surat "wa shafaat", sebagai awal wirid beliau hari keenam,


-      huruf "qaaf" symbol dari surat "qaaf", sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat "an-nas".

Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Quran sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.




BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QURAN?


Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama (mutasyabih) adalah dengan  cara membuka mushaf lalu bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya, dan ketika anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).




KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:


1-   Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.


2-   Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib, dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal Al-Quran secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.


3-   Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah (membalik urutan Al-Quran), karena hal itu lebih mudah.


4-   Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.


5- Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa ini disebut masa "tajmi'" (pengumpulan hafalan), maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal Al-Quran, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal Al-Quran merupakan harta yang  sangat berharga dan tidak tidak diberikan kecuali kepada orang yang dikurniai Allah swt, akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal 'alamin.



Disusun Oleh:

Dr. Abdul Muhsin Al Qasim
( Imam dan Khatib masjid Nabawi)



Ilham...


Sayyidina 'Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, Rasulullah S.A.W. bersabda:  

 

"Apabila Allah S.W.T. inginkan kebaikan untuk mana-mana hamba-Nya maka Allah S.W.T. mengurniakan kepadanya kefahaman agama dan mengilhamkan kepadanya perkara-perkara yang benar."

(Bazzar, Tabrani: Majma 'uz Zawa'id)



Kisah Nabi Allah Sulaiman Meminta Tanggungjawab Memberi Rezeki Kepada Setiap Makhluk Dunia Untuk Satu Hari



Dikisahkan dalam sebuah kitab bahawa apabila kerajaan Nabi Sulaiman A.S. berleluasa pemerintahannya didunia dari manusia, jin, binatang-binatang buas dan burung-burung serta dapat menguasai angin. Maka Nabi Sulaiman berkata :” Ya Allah, izinkanlah aku memberi rezeki kepada tiap-tiap orang yang mendapat rezekiMu selama satu tahun penuh.”

Kemudian Allah S.W.T. mewahyukan kepada Nabi Sulaiman A.S. :” Wahai Sulaiman, sesungguhnya kamu tidak akan dapat berbuat demikian.”

Nabi Sulaiman merayu lagi : “ Ya Allah, izinkanlah aku untuk sehari.” Lalu Allah S.W.T. mengizinkan permintaan Nabi Sulaiman A.S.

Setelah mendapat izin dari Allah S.W.T. maka Nabi Sulaiman A.S. pun mengerahkan manusia dan jin supaya memanggil semua orang di bumi untuk membuat makanan.

Apabila semua orang telah berhimpun maka Nabi Sulaiman pun menyuruh mereka semua memasak apa yang dibawa oleh mereka.

Setelah makanan siap disediakan maka Nabi Sulaiman A.S. telah mengarahkan anak-anak kecil supaya tidak mengerumuni makanan kerana takut mereka akan merosakkannya. Apabila makanan itu diatur panjangnya sejauh sebulan perjalanan dan lebarnya seperti itu juga.

Setelah semuanya siap lalu Allah S.W.T. mewahyukan kepada Nabi Sulaiman A.S.:” Wahai Sulaiman, makhluk mana satukah yang akan memulai memakannya?”

Kata Nabi Sulaiman A.S. : Aku hendak menyuruh makhluk di laut dan di darat memakannya dahulu.”

Kemudian Allah S.W.T. memerintahkan ikan besar menyertai undangan Nabi Sulaiman itu. Ikan besar itu pun datang ke tempat hidangan lalu berkata:” Wahai Sulaiman, Sesungguhnya Allah S.W.T. telah memberi rezekiku di tanganmu hari ini.”

Lalu Nabi Sulaiman A.S. berkata : “Ambillah dan makanlah makanan ini."

Ikan besar itu pun mula makan makanan yang dihidangkan dan belum sampai sesaat maka habislah semua makanan di telannya.

Setelah habis dimakan maka ikan itu berkata : “Wahai Nabi Sulaiman, berilah aku makan sampai kenyang, sesungguhnya aku masih lapar lagi.”

Kemudian Nabi Sulaiman A.S. berkata : “ Apakah kamu belum kenyang dengan makanan yang kamu makan itu?”

Kata ikan besar itu : “Sebenarnya aku belum kenyang lagi.”

Sebaik sahaja Nabi Sulaiman mendengar kata-kata ikan itu maka Nabi Sulaiman A.S. pun terus sujud kepada Allah S.W.T. dengan berkata : “ Maha suci Dzat (Allah) yang telah menanggung rezeki tiap-tiap makhluk yang diberi rezekinya sungguh dia tidak merasa.”

Sesungguhnya tidaklah layak seseorang itu mengatakan dia yang memberi rezeki pada seseorang itu walaupun dia itu seorang majikan sekalipun. Sebab Allah S.W.T. yang memberi rezeki pada makhluk yang diciptanya. Kerana rezeki dia sendiri pun Allah yang beri...



.....Rezeki







Sayyidina 'Abdullah bin Mas'ud ra. berkata Rasulullah SAW bersabda. "Jibrail as telah meniupkan dalam hatiku (dengan perintah Allah SWT). 'Seseorang itu sama sekali tidak akan mati selagi dia tidak menghabiskan rezeki (yang telah ditakdirkan untuknya). Oleh itu, hendaklah kamu sentiasa takut kepada Allah SWT dan perelokkanlah cara kamu mencari rezeki. Janganlah kelambatan rezeki menyebabkan kamu mencari rezeki dengan cara melakukan maksiat kepada Allah SWT. Kerana sesungguhnya rezeki kamu ada dalam genggaman Allah SWT dan apa-apa yang ada dalam genggaman Allah SWT hanya akan diperoleh dengan cara mentaati-Nya." (Syarh us-Sunnah)


Dipetik dari kitab Muntakhab Ahadis bab Kalimah Tayyibah:Beriman Kepada Perkara Ghaib


Kisah kejadian Malaikat Jibril a.s.


Telah bersabda Rasulullah S.A.W bahawa, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan malaikat Jibrail dengan bentuk yang sangat elok. Jibrail mempunyai 124,000 sayap dan di antara sayap-sayap itu terdapat dua sayap yang berwarna hijau seperti sayap burung merak, sayap itu antara timur dan barat. Jika Jibrail menebarkan hanya satu daripada beberapa sayap yang dimilikinya, maka ia sudah cukup untuk menutup dunia ini”.

Setelah memandang dirinya yang tampak begitu indah dan sempurna, maka malaikat Jibrail pun berkata kepada Allah, “Wahai Rabbku, apakah Engkau menciptakan makhluk lain yang lebih baik daripada aku?” Kemudian Allah pun menjawab pertanyaan malaikat Jibrail, “Tidak”. Mendengar jawapan Allah, maka malaikat Jibrail pun berdiri dan melakukan solat dua rakaat untuk bersyukur kepada Allah. Pada setiap rakaat solat yang dikerjakan oleh malaikat Jibrail, dia menghabiskan masa selama 20,000 tahun lamanya.

Setelah malaikat Jibrail selesai melaksanakan solatnya, kemudian Allah pun berfirman kepadanya, “Wahai Jibrail, kamu telah menyembah Aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh dan tidak ada seorang pun yang menyembahKu seperti ibadah yang kamu lakukan, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia, yang paling Aku cintai bernama Muhammad. Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa.


Seandainya mereka mengerjakan solat dua rakaat walau hanya sebentar dan dalam keadaan lupa serta serba kurang, dengan pikiran yang melayang-layang dan dosa mereka pun besar, maka demi kemuliaanKu dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu lebih Aku sukai daripada solatmu. Hal tersebut kerana mereka telah mengerjakan solat itu atas perintahKu sedangkan solat kamu bukan atas perintahKu”.


Setelah mendengar hal tersebut, Jibrail pun kembali bertanya kepada Allah, “Ya Rabbku, apakah yang Engkau berikan kepada mereka sebagai ganjaran atas ibadah mereka kepadaMu?” Maka Allah berfirman yang ertinya, “Ya Jibrail, akan Aku berikan syurga Ma’waa sebagai tempat tinggal mereka”. Malaikat Jibril kemudian meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma’waa tersebut.

Setelah Allah memberikan izin kepadanya, maka malaikat Jibrail pun mengembangkan sayapnya dan terbang menuju syurga Ma’waa. Satu hayunan sayap malaikat Jibrail adalah sama dengan jarak perjalanan selama 3000 tahun. Maka terbanglah malaikat Jibrail selama beberapa lama perjalanan, malaikat Jibrail akhirnya kepenatan dan turun untuk singgah dan berteduh di bawah sebuah pohon. Di sana ia bersujud kepada Allah lalu berkata, “Ya Rabbku, apakah aku telah menempuh setengah atau sepertiga atau seperempat dari perjalanan menuju ke syurga Ma’waa?”

Maka Allah pun berfirman, “Wahai Jibrail, meskipun kamu mampu terbang selama 3000 tahun dan meskipun Aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa puluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang mereka kerjakan”.

Sabda Rasulullah, “Sebelah kanan sayap Jibrail terdapat gambar syurga berserta dengan segala isinya termasuk bidadari-bidadari, istana, pelayan dan sebagainya manakala sayapnya yang sebelah kiri terdapat gambar neraka dan segala isinya yang terdiri daripada beberapa macam ular yang cukup bisa, kala jengking dan neraka yang bertingkat-tingkat serta penjaganya yang terdiri daripada malaikat yang garang dan ganas yakni malaikat Zabaniyah“.

Kata Rasulullah lagi, “Apabila telah sampai ajal seseorang itu, maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang kecil pada badan manusia kemudian mereka akan menarik rohnya dari kedua telapak kaki hingga lutut dan mereka pun keluar. Setelah itu datang lagi sekumpulan malaikat masuk menarik roh dari lutut ke perut. Begitulah seterusnya dari perut ke dada dan dada ke kerongkongnya. Itu saat nazak seseorang”.

“Kalau orang yang nazak itu orang beriman, maka malaikat Jibrail akan menebarkan sayapnya yang sebelah kanan sehingga orang itu dapat melihat kedudukannya di syurga sehingga terlupa orang-orang di sekelilingnya. Jika orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail akan menebarkan sayap sebelah kiri untuk menunjukkan tempatnya di neraka sehinnga ia menjadi sangat takut serta lupa kepada keluarganya”, kata Rasulullah.

Kita sebagai umat Islam mesti mengakui kebenaran ini dan ia adalah sama seperti kita beriman kepada perkara ghaib. Tidaklah mustahil bagi Allah untuk menciptakan segala sesuatu kerana Dia maha pencipta. Cukuplah sekadar kita melihat langit yang tidak bertiang, bukankah ia perkara mustahil bagi manusia untuk membuatnya?


Sedikit Pencerahan Tentang Dunia Kita Di Akhir Zaman ini...